مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ “Barangsiapa yang menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan jalan menuju surga.” (HR. Muslim) Blog Wa’ Ajo

Selasa, 26 Februari 2013

DALIL-DALIL TENTANG ILMU


Mengenai Ilmu :

1. Sesungguhnya yang menaruh bimbang dan takut (melanggar perintah) Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya hanyalah orang-orang yang berilmu. (al-Faatir: 28)
*) Al-Imam Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya: “(Maksud ayat tersebut adalah) hanya saja yang takut kepada Allah dengan sebenar-benar takut adalah para ulama yang mengenal-Nya. Karena ketika semakin sempurna pengenalan dan ilmu terhadap Dzat Yang Maha Agung, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Mengetahui, Yang memiliki sifat-sifat yang sempurna dan nama-nama yang baik, akan semakin sempurna dan semakin besar pula khasyyah (rasa takut) nya.”

2. "Penuntut ilmu dijamin oleh Allah rezekinya". (Rasulullah SAW)

3. “Barangsiapa dikehendaki Allah atasnya kebaikan niscaya ia akan difahamkan akan agamanya” (Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam)

4. "Perkara yang paling aku takuti terjadi terhadap umat ini adalah munculnya orang yang alim pada lisan tetapi jahil pada hati". (Umar ibn al Khattab r.a) 

5. "Berbincanglah mengenai urusanmu dengan orang-orang yang takutkan Allah". (Umar ibn al Khattab r.a) 

6. “Bukanlah ilmu itu karena banyaknya hadits, akan tetapi ilmu itu karena banyaknya khasy-yah.” (Ibnu Mas’ud r.a)

7. “Cukuplah takut kepada Allah itu dikatakan sebagai ilmu dan cukuplah membangkang dari-Nya dikatakan sebagai kejahilan.”. (Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu).

8. “Umat manusia sangat membutuhkan ilmu jauh lebih banyak daripada kebutuhan mereka terhadap makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman dibutuhkan dalam sehari cukup sekali atau dua kali. Adapun ilmu, maka ia dibutuhkan sebanyak hembusan nafas.” (Ahmad bin Hanbal rahimahullah)

9. “Bukanlah ilmu itu diukur dengan banyaknya riwayat. Akan tetapi pokok dari ilmu adalah khas-yah/rasa takut kepada Allah.” (Abdullah bin Mas’ud r.a) 

10. "Janganlah kalian memutuskan satu urusan dari urusan-urusan dunia dan agama kecuali setelah berbincang dengan ulama. Maka kesudahannya akan dipuji di sisi Allah SWT". (Sahl ibn Abdullah r.a) 

11. "Wahai Abu Muhammad! Siapakah ulama?" Jawabnya: "Orang-orang yang mengutamakan akhirat daripada dunia dan mengutamakan Allah daripada diri mereka sendiri". (Abu Muhammad r.a)

12. "Manusia yang paling pengasih ialah ulama, kerana perasaan takut mereka kepada Allah dan kebimbangan mereka terhadap apa yang diajar oleh Allah SWT". (Al Wasiti r.a) 

13. Seorang lelaki bertanya kepada Sheikh Junaid al Baghdadi r.a:
"Apakah ilmu yang paling berguna?" Jawabnya, "Ilmu yang menunjukkan kamu kepada Allah SWT dan menjauhkan kamu daripada menurut hawa nafsumu".

14. "Ilmu yang bermanfaat ialah ilmu yang menunjukkan pemiliknya kepada sifat tawaduk, sentiasa bermujahadah, menjaga hati, menjaga anggota zahir dari melakukan maksiat, takut kepada Allah, berpaling daripada dunia dan penuntut dunia, menjauhi orang-orang yang mengasihi dunia, meninggalkan apa yang ada di dunia kepada ahli dunia, suka memberi nasihat kepada makhluk, baik perilaku terhadap makhluk, suka duduk bersama golongan fuqara, memuliakan kekasih-
kekasih Allah dan menghadapkan diri kepada apa yang mereka utamakan.
"Apabila orang alim yang mencintai dunia dan ahlinya, dan mengumpulkan dunia melebihi daripada keperluannya, maka dia akan lalai daripada akhirat dan ketaatan kepada Allah mengikut kadar kecintaannya kepada dunia". (Sheikh Junaid )

15. “Karena seseorang itu tidak cukup hanya dengan belajar dan mengajar, bahkan dia harus mengamalkan ilmunya. Maka ilmu tanpa amal hanyalah menjadi hujjah yang menimpa pemiliknya. Sehingga ilmu itu bukan ilmu yang nafi’ kecuali bila disertai pengamalan. Orang yang berilmu namun tidak mengamalkannya, dia adalah orang yang dimurkai. Karena dia mengetahui kebenaran namun meninggalkannya. (Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah)

16. “Inti dari ilmu adalah takut kepada Allah” (Sebagian Salaf)

17. "Siapa-siapa yang bertambah ilmunya, maka bertambah jugalah kekhusyukannya (kerendahan hatinya)". (Sebahagian Salaf)

18. “Barangsiapa takut kepada Allah, maka dia adalah orang yang berilmu, dan barangsiapa yang mendurhakai Allah, maka dia adalah orang yang bodoh.” (Sebagian salaf )

19. “Orang-orang yang rusak di antara ahli ilmu kita, maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan Yahudi. Dan orang-orang yang rusak di antara ahli ibadah kita, maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan Nasrani.” (Ulama Salaf)

20. "Kalaulah ilmu tanpa takwa itu penentu suatu kemuliaan, nescaya semulia-mulia makhluk Allah ialah iblis". (Sebagian ulama)

Dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar